I.
MANUSIA
DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita, yaitu menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir dan batin.
Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan resiko hidup. Untuk itu
manusia sudah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah
manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikannya.
B. SIKSAAN
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani.
Didalam
kitab suci diterangkan jenis dan ancamaman siksaan yang dialami manusia diakhirat
nanti, yaitu bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri,
makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Siksaan
yang bersifat psikis, yaitu kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan yang dialami seseorang bila ia
pada suatu saat tidak dapat menentukan
pilihan yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam
keadaan yang tidak menentu. Sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya .
Kesepian yang
dialami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya
walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
Ketakutan merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa
takut itu dibesar-besarkan yang tidak paad tempatnya, maka disebut sebagai
phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan juga dialami oleh seseorang walaupun
pada lingkungan yang ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Sebab-sebab seseorang merasa ketakutan, yaitu :
1. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia merupakan rasa takut dalam
keadaan ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan
seseoarang yang berada dalam ruang terbuka.
2. Gamang
Merupakan rasa takut yang disebabkan jika
berada dalam keadaan ketinggian. Misalnya seseorang yang harus melewati
jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya ada sungai sehingga dia takut
terjatuh.
3. Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang jika ia
berada ditempat yang gelap. Sebab dalam kegelapan, pikiran ia akam muncul
sesuatu yang akan ditakuti, misalnya setan dan pencuri.
4. Kesakitan
Disebabkan oleh rasa sakit yang dialami.
Seseorang yang takut inejeksi sudah berteriak-teriak sebelm jarum injeksi
disuntikan kedalam tubuhnya.
5. Kegagalan
Merupakan ketakutan dari seseorang yang
merasa bahwa sesuatu yang dia kerjakan akan berakhir dengan kegagalan. Seperti
seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali.
C. KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan
mental juga bisa disebut dengan penderitaan batin, atau dirumuskan sebagai
gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi, sehingga ia bertingkah laku kurang wajar.
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan, yaitu:
1.
Nampak dalam jasmani maupun rohani
2.
Lari dari masalah yang dia hadapi
3.
Merupakan mental breakdown dan yang
bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental, yaitu :
1.
Kepribadian yang lemah
2.
Terjadinya konflik sosial budaya
3.
Cara pematangan batin
Proses
kekalutan mental bisa mendorong seseorang kearah positif dan negatif, seseorang
yang terjerumus kedalam yang negative akan mengalami frustasi, yaitu tekanan
batin akibat tidak tercapainya tujuan. Bentuk frustasi antara lain :
1.
Agresi, berupa kemarahan yang
meluap-luap.
2.
Regresi, sifat yang kekanak-kanakn.
3.
Fiksasi, adalah peletakan atau
pembatasan pada satu pola yang sama, seperti membisu.
4.
Proyeksi, merupakan usaha atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
5.
Identifikasi, adalah menyamakan diri
dengan orang yang sukses dalam imajinasinya.
6.
Narsisme, merasa dirinya lebih superior
dari pada yang lain.
7.
Autisme, gejala menutup diri dari dunia
yang rill, ia puas dengan fantasinya sendiri yang akan menjerumuskan ke sifat
yang sinting.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia
yang hidup, bahwa manusia ditakdirkan tidak hanya untuk bahagia tetapi juga
menderita.
Pembebasan
dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya dengan
berjuang menjalani tantangan hidup dalam lingkungan, masyarakat sekitar dengan
waspada dan disertai doa kepada tuhan agar terhindar dari malapetaka.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN
SENIMAN
Dalam
dunia modern ini, kemungkinan penderitaan manusia lebih besar karena adanya
teknologi yang semakin canggih. Seperti bom atom, nuklir, pabrik senjata dan
lain-lain. Beberapa sebab lain adalah bencana alam, bencana perang dan
kecelakaan.
Media
massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa
peristiwa penderitaan manusia secara tepat dan cepat kepada masyarakat. Tetapi
tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan oleh seniman melalui karya
seni.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Sebab-sebab
penderitaan manusia dapat diperinci menjadi dua, yaitu :
1.
Penderitaan yang timbul akibat perbuatan
buruk manusia.
Misalnya
pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap atau disiksa oleh majikannya itu
dan ia diganjar dengan hukuman dipenjara oleh pengadilan negeri.
2.
Penderitaan yang timbul akibat penyakit,
siksaan atau azab Tuhan.
Banyak
contoh kasus penderitaan semacam ini yang dialami manusia, namun ia memiliki
kesabaran, optimisme dan tawakal yang baik kepada tuhannya.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang
yang mengalami penderitaan akan mendapatkan pengaruh dari orang lain yang
bersifat positif dan negative. Contohnya sikap positif yaitu optimis dalam
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup itu bukan rangkaian penderitaan. Sifat
positif biasanya kreatif tidak mudah menyerah, sedangkan sifat negatif ini
berupa penyesalan karena tidak bahagia, merasa kecewa, putus asa dan bunuh
diri.
II.
PENGALAMAN
Penderitaan
menurut saya adalah hal yang wajar yang akan dialami oleh semua manusia, karena
penderitaan itu bagian dari konsekuensi hidup manusia. Dulu waktu saya kelas 6
sd, saya mengalami patah tulang ditangan kanan saya. Saat itu saya merasakan
tangan saya tidak bisa digerakkan. Saya menjalani hari demi hari dengan rasa
sakit dan rasa gatal ditangan kanan saya. Saya mencoba bersabar dan bersyukut
karena tangan saya tidak diamputasi.
Kebimbangan,
saya pernah mengalami hal ini pada saat saya ingin melanjutkan sekolah di SMA atau
SMK. Dulu saya sangat ingin sekolah di SMK, karena menurut saya disana lebih
nyaman, banyak prakteknya dan sehabis lulus bisa mencari kerja. Tetapi ayah
saya tidak mengizinkan saya sekolah di SMK, menurut dia disana lebih sering
tawuran, tidak disiplin dan sekolahnya tidak terlalu bagus. Akhirnya saya
bingung, sebenarnya saya sangat ingin di SMK, tapi ayah saya tidak mengizinkan.
Ayah saya menyuruh saya sekolah di SMA negeri saja agar lebih disiplin.
Akhirnya saya menuruti perintah ayah saya untuk sekolah di SMA.
Pertama
sekolah di SMA saya merasa canggung dan kesepian karena tidak ada teman saya
yang sekolah disana. Teman saya kebanyakan sekolah di SMK. Seminggu saya jalani
di SMA, saya mulai merasa tidak betah dengan lingkungan disana, mungkin faktir
belum punya teman dan belum akrab. Akhirnya saya memilih untuk bolos sekolah
karena saya malas dengan lingkungan disana dan saya belum mempunyai teman baru.
Saat ketiga kali saya bolos sekolah, wali kelas saya menelpon ayah saya bahwa
saya tidak masuk pada saat hari selasa. Saya tidak tahu bahwa aya saya tahu
kalu saya bolos sekolah. Saat saya sudah tiba dirumah, kemudian ayah saya
mengomeli saya habis-habisan, semua handphone dan fasilitas saya disita. Saya
merenung saja dikamar, saya berpikir buat apa saya bolos sekolah, sama saja
saya membuang uang orang tua saya dengan percuma. Akhirnya saya benar-benar
sekolah dengan serius di SMA itu meskipun saya sangat ingin di SMK.
III.
DAFTAR
PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar