Sabtu, 27 September 2014

manusia dan kebudayaan



Manusia dan Kebudayaan

A.    MANUSIA
Manusia dalam kehidupan ini memiliki peranan yang unik.
Sedangkan pengertian manusia menurut berbagai ilmu adalah :
1.      Ilmu kimia : manusia dipandang sebagai partikel atom yang membentuk jaringan jaringan system yang dimiliki.
2.      Ilmu Fisika : manusia adalah kumpulan berbagai sistem fisik dan berbagai energi.
3.      Ilmu Biologi : manusia adalah makhluk biologis yang tergolong makhluk mamalia.
4.      Ilmu Filsafat : makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus.
5.      Ilmu Politik : makhluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan.
6.      Ilmu Ekonomi : makhluk yang selalu ingin memperoeh keuntungan atau selalu memprhitungkan setiap kegiatan.
7.      Ilmu Sosiologi : makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri.
Dari berbagai definisi diatas, sudah kita ketahui bahwa pengertian manusia memiliki arti yang berbeda beda dalam berbagai bidang ilmu. Jadi siapakah manusia itu sebenarnya ? oleh karena itu kita akan mencoba menerangkan manusia itu dari unsur unsur yang membangun manusia.

1.      Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.       Jasad yaitu badan kasar manusia yang menempati ruang dan waktu
b.      Hayat yaitu mengandung unsur hidup
c.       Ruh yaitu pemberian dari tuhan daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d.      Nafs yaitu kesadaran tentang diri sendiri


2.      Manusia sebagai satu kepribadian memiliki tiga unsur, yaitu

a.       Id, yaitu merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak Nampak. Id merupakan libido murni atau ciri alami yang irrasional terkait dengan sex. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual maupun secara tidak langsung melalui mimpi khayalan atau bias disebut proses primer.

b.      Ego, yaitu struktur kepribadian yang dibedakan dari Id atau disebut kepribadian eksekutif. Perkembangan ego berlangsung pada saat usia satu sampai dua tahun pada saat anak berhubungan langsung dengan lingkungan. Ego sadar dengan tuntutan lingkungan luar, oleh karenanya ego diatur oleh prinsip realitas


c.       Superego, unsur kepribadian ini muncul kira kira pada saat usia lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Superego merupakan kesatuan standar moral yang diterima oleh ego, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan orang tua.  Superego dan Id berada dalam konflik langsung dan ego menjadi penengah atau mediator. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dapat menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Jadi pada uraian diatas antara tindakan dan unsur unsur manusia berkaitan. Seringkali, misalnya seseorang yang melakukan penyimpangan sosial merasa senang dengan tindakan yang dia lakukan. Contoh ini dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan Id dibanding dengan superegonya. Jadi semua unsur tersebut dapat menjadi analisa bagi tingkah laku manusia.




B.     HAKEKAT MANUSIA
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia hakekat adalah intisari. Jadi dapat dikatakan bahwa hakekat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri.
a.       Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, wujudnya nyata dan konkrit. Jiwa terdapat didalam tubuh manusia yang tidak dapat dilihat dan sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah roh yang ada didalam diri manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b.      Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Manusia diciptakan lengkap dengan akal, pikiran, perasaan dan kehendak yang ada dalam jiwa manusia. Dengan akal manusai dapat menciptakan ilmu dan teknologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan manusia dapat menciptakan kesenian. Daya perasaan didalam manusia diri manusia ada dua, yaitu inderawi dan rohani. Inderawai adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya dapat pada manusia, misalnya :
1.      Perasaan intelektual, yaitu berkenaan dengan pengetahuan.
2.      Perasaan estetis, yaitu yang berkenaan dengan keindahan.
3.      Perasaan etis, yaitu yang berkenaan dengan kebaikan.
4.      Perasaan diri,yaitu yang menyangkut soal harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5.      Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.      Perasaan religious, yaitu yang berkenaan dengan agama dan kepercayaanya.




c.       Makhluk Biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi dan evolusi biologisnya. Dari segi budayawi, manusia dapat dipelajari dari kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial dll.
d.      Makhluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena mampu bekerja dan berkarya.
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks makhluk yang terikat dengan lingkunganya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religious. Dengan kehidupan estetis manusia dapat menangkapdunia sekitarnya. Dalam etis manusia dapat meningkatkan kehidupan estetis kedalam tingkatan manusiawi. Dalam religius manusia menghayati pertemuannya dengan tuhan.

C.    KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian bangsa timur identik dengan bangsa asia, contohnya negara kita Indonesia. Kepribadian bangsa timur itu memiliki ciri ciri :
-          Ramah terhadap sesame
-          Saling tolong menolong
-          Lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik
-          Saling gotong royong
-          Saling menghargai
Sedangkan bangsa barat lebih individualis, pikiran logis dan terbuka, contoh :
a.       Kepribadian bangsa timur dalam hal berpakaian lebih tertutup dan sopan, sedangkan bangsa barat lebih terbuka.
b.      Kepribadian bangsa timur lebih mengajarkan sopan santun, seperti dalam hal berbicara sedangkan bangsa barat tidak terlalu mementingkannya.
D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Dua orang antropolog terkemuka, yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan itu sebagai superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi.
Kebudayaan jika dikaji dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Jadi pengertian kebudayaan secara umum adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi pikiran manusia dengan tujuan untuk mengolah tempat tinggalnya (budaya), atau dapat diartikan segala usaha yang dilakukan manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan kehidupannya didalam lingkungan. Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola pola perilaku yang ditularkan secara sosial (Kessing, 1989).
Berikut ini merupakan pengertian kebudayaan dari beberapaaa tokoh, yaitu :
1.      E.B Tylor (1871), yaitu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain serta kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
2.      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3.      Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
4.      Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
5.      A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas luasnya.
6.      C.A.Van Peursen mengatakan, bahwa kebudayaan adalah manifestasi kehidupan seseorang, dan kehidupan setiap kelompok orang orang, berlainan dengan hewan yang bergantung dengan alam, maka manusia tidak hidup begitu daja dengan alam melainkan selalu mengubah alam.
Secara praktis bahwa kebudayaan merupakan sistem nilai dengan gagasan utama (vital).Sistem nilain dan gagasan utama itu dihayati benar benar oleh para pendukung kebudayaan bersangkutan dalam kurun waktu tertentu, sehingga mendominasi seluruh kehidupan para pendukung itu.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara terperinci, yaitu sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari sistem nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial didalam masyarakat, baik yang terjalin dalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin pemimpinnya.
Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya. Dalam kebudayaan yang agraris, misalnya dengan sendirinya sistem teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.

E.     UNSUR UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Melville J. Harkovits hanya ada empat unsur kebudayaan, yaitu alat alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedagkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur unsur terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat alat atau lembaga pendidikan dan organisasi kekuatan.
Menurut C.Kluckhon, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1.      Sistem religi
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan
3.      Sistem pengetahuan
4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
5.      Sistem teknologi dan peralatan
6.      Bahasa
7.      Kesenian
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum megatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua keudayaan rohaniah (spiritual) yang tidak dapat dirasa.

F.     WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.      Kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut sistem budaya yang sifatnya abstrak, tidak bisa dilihat dan berpusat di kepala kepala manusia yang menganutnya.
2.      Kompleks aktivitas.
Wujud ini disebut sistem sosial, berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, kongkret, dapat diamati dan diobservasi.
3.      Wujud sebagai benda.
Aktifitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktifitas manusia itu menghasilkan beberapa benda untuk kebudayaannya yang kelak akan diperlukan.

G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhon sistem nilai budaya secara universal memiliki lima masalah pokok pada manusia, yaitu :
1.      Hakekat hidup manusia (MH)
2.      Hakekat karya manusia (MK)
3.      Hakekat waktu manusia (WM)
4.      Hakekat alam manusia (MA)
5.      Hakekat hubungan manusia (MN)

H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak aada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wabah kebudayaan tadi.
Terjadinya gerak disebabkan oleh beberapa hal :
1.      Misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Masyarakat yang hidupnya terbuka cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan penemuan baru khususnya teknologi daninovasi.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiiki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan aturan, norma norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi. Selera, rasa keindahan (kesenian), dan bahasa.

I.       KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam Sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaanlah yang mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.      Eksternalisasi, yaitu dimana manusia mengekspresikan dirinya untuk membangun dunianya.
2.      Obyektivasi, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berharap dengan manusia.
3.      Internalisasi, yaitu manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Manusia dan kebudayaan atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu memiliki hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan lebih cermat.

J.      PENGALAMAN
Assalamualaikum wr.wb, nama saya Aziz Tabroni saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya saat menjadi orang Madura. Saya lahir 21 Agustus 1996 di Jakarta, namun kedua orang tua saya berasal dari Madura. Saya sangat senang karena orang tua saya berasal dari Madura, yang kebanyakan orang Madura adalah pekerja keras, mempunyai toleransi yang tinggi dan tidak mudah menyerah.
Kebanyakan orang Madura sampai saat ini banyak yang merantau ke daerah-daerah Surabaya, Malang hingga Jakarta. Mereka merantau untuk mencari nafkah diluar pulau mereka, karena kebanyakan lahan disana untuk bertani sudah mulai kering, tandus dan hasilnya tidak seberapa, dan dia memilih merantau untuk mencari pekerjaan dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Warga Madura dikenal sangat taat kepada ajaran agama mereka, misalnya pada saat malam jumat, mereka pergi ke masjid atau mushola untuk melakukan ibadah yang dikenal oleh mereka dengan tahlilan.
Saya sendiri sebagai orang Madura, sebenarnya tidak terlalu mengerti dengan adat istiadat dan cara bahasa mereka. Mereka berbahasa dengan sopan dan lembut tapi ada juga yang secara kasar, dan biasanya yang berbahasa dengan sopan itu berasal dari daerah Madura yang bagian barat dan yang secara kasar dari daerah timur.
Saya merasa senang dengan kedua orang tua saya yang berasal dari Madura, mereka mengajarkan saya untuk bekerja keras, pantang menyerah dan beribadah kepada tuhan. Saat saya pulang kampung, saya merasa heran dengan bahasa berbicara mereka. Saya hanya mengerti sangat sedikit dari apa yang mereka ucapkan.



Namun, walaupun saya berada dikampung, saya tetap menggunakan bahasa Indonesia disana, namun masih banyak juga disana yang mengerti bahasa Indonesia. Saat saya berada di Madura, saya merhatikan warga sana lebih banyak melakukan pekerjaan dengan bertani, seperti menanam jagung, padi dan lain lain. Disana masih sangat banyak lahan untuk bertani, namu sangat sedikit bahkan hampir tidak ada pabrik-pabrik. Inilah yang menyebabkan warga Madura lebih memilih merantau ke kota-kota besar.
Saya membedakan cara berbicara warga Madura dan Jakarta, warga Madura berbicara lebih sopan dan halus tidak dengan membentak atau teriak-teriak, sedangkan warga Jakarta lebih sedikit keras gaya berbicaranya dan terkesan membentak. Warga Madura masih sangat terikat dengan kebudayaan mereka, seperti lomba karapan sapi yang selalu dilakukan setiap tahun.
Meskipun saya tidak terlalu banyak tahu tentang adat istiadat dan kebudayaan Madura, namun saya merasa senang masih memiliki hubungan keluarga dengan orang Madura.

Assalamualaikum wr.wb tang nama Aziz Tabroni engko akan berbagi ceretah tentang tang pengalamen deddih reng medureh. Engko lahir 21 Agustus 1996 e Jakarta, tapi kedue tang reng toah reng medureh